Talkshow Talents Mapping bersama Abah Rama, sapaan yang biasa dikenal.
Talents Mapping digunakan untuk mengidentifikasi potensi kekuatan individu dengan didasari pada penemuan bakat. Penggabungannya dengan skill dan pengetahuan banyak dibutuhkan dalam dunia kerja dan dapat mengidentifikasi dari mana dan bagaimana profil bakat yang dibutuhkan. ProgramTalents Mapping mencakup Pengukuran dan Pernyataan Kekuatan Diri (Personal Strengths Statement).
Alhamdulillah pada pagi yang cerah saya mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu dari mantan direktur lima perusahaan tersebut. Selain jarak nya dekat dan tentunya pemateri ny sangat keren. Abah memberikan materi dengan banyak memberikan pertanyaan dan bercerita. Dari cerita kita belajar.
⭐Bagaimana kita dapat mengetahui bakat anak? sedangkan kita saja tidak mengetahui bakat diri kita sendiri apa.
⭐Perlukah kita menemukan bakat kita?
Sangat perlu, sebenernya kita tau bakat kita tapi kita pura-pura tidak tahu atau bisa dibilang ragu.
⭐Hasil penelitian menyebutkan
✔️ 90% anak indonesia salah dalam memilih jurusan di perguruan tinggi.
✔️90%salah memilih kerja
✔️ 90% salah waktu pensiun
⭐Tanda tanda kita salah tempat dalam hidup kita adalah karena setres, jika kita melakukan suatu pekerjaan dan salah terus, itu artinya setres.
Kenapa Allah tidak suka kita setres?
Karena kalau kita setres itu artinya kita sakit. Kalau orang sakit tidak bermanfaat.
⭐Setiap orang pasti ingin sukses? Apa sih sukses itu?Sukses itu adalah saat kita dapat memberikan manfaat untuk orang lain. Untuk sukses apa yang lebih penting ? Cara sukses atau jalan sukses? Yang penting adalah menemukan jalan sukses. Jalan sukses adalah urusan antara manusia dengan Allah. Karena jika cara nya yang diutamakan Allah tidak akan campur tangan. Bagaimana cara menemukan jalan sukses? Meminta pada Allah lewat Doa yang khusuk dan berulang - ulang, mintalah petunjuk untuk jalan yang lurus.
⭐Setiap manusia sudah punya tugas ny sejak lahir. Apa sih definisi tugas? Tugas adalah alasan keberadaan kita disini. Kita ada disini karna kita punya tugas, saat kita di rumah kita punya tugas, ketika kita di kantor kita punya tugas. Jadi jangan pernah ingin bebas tugas. Setiap orang mempunyai tugas unik dan tidak sama. Saat kita tau tugas kita unik, kita tau bahwa itu adalah perangkat dari Allah. Unik adalah sifat, jadi jalan sukses kita adalah sifat kita. Sangat penting untuk menemukan jalan kesuksesan kita adalah kita mengenal diri sendiri.
⭐Sebelum menggali bakat anak, kita kenali dulu sifat kita. Tugas orang tua adalah memfasilitasi dan mengobservasi.
Bahagia itu ada 3 level:
✔️Yang pertama, Level fisik misal naik gaji tapi tidak lama. Bahagia cepat turun.
✔️Yang kedua, Level hidup asik, contoh kita kerja tanpa lupa waktu dan mendapatkan hasilnya.
✔️Yang ketiga, Berapa besar manfaat kita untuk orang lain. Allah ingin kita dapat bermanfaat untuk orang lain. Ukuran sukses adalah saat kita dapat bermanfaat untuk orang lain. Karena orang yang bermanfaat untuk orang lain tidak akan pernah miskin, karena Allah sayang dengan kita.
Orang sukses adalah orang yang menemukan bakatnya.
Orang sukses adalah orang yang dapat bermanfaat untuk orang lain.
Pilihlah bakat kita yang dapat menunjukkan bahwa itu adalah sangat bermanfaat untuk orang lain.
- Abah Rama-
Sabtu, 15 April 2017
Jumat, 07 April 2017
Wanita itu istimewa
Wanita itu istimewa
Menjadi wanita itu adalah anugerah
Menjadi seorang anak solehah
Menjadi seorang ibu yang dititipkan amanah
Menjadi seorang nenek yang berjiwa tangguh
Wanita itu istimewa
Perasaan lembut ia miliki,
Sering mengalah jika berbeda pendapat dengan saudara nya,
Kuat saat melahirkan,
Berusaha Sabar dalam emosi yang bergejolak,
Pandai mendongeng,
Wanita itu istimewa
Ia terlahir sebagai ibu
Ia terlahir sebagai guru
Ia terlahir sebagai bidadari surga
Sebab, wanita itu istimewa
_Aulia Safitri_
Sharing bersama komunitas ' KELUARGA KITA'
Setiap hubungan tumbuh seiring perkembangan anak dan
keluarga. Jenis dan kombinasi interaksi yang dibutuhkan pasti berbeda. Orang tua
perlu belajar dan adaptasi.
-NAJELAA SHIHAB-
Sharing
bersama komunitas ‘KELUARGA KITA ‘ Sabtu 01 April 2017. Komunitas ‘KELUARGA
KITA’ ini didirikan oleh psikolog bernama Najelaa Shihab, dan telah tersebar di
beberapa kota indonesia. Pada sabtu kemarin saya berkesempatan sharing dan
mendengarkan ilmu dari beberapa ibu-ibu dan bapa-bapa peserta yang hadir.
Sharing kemarin adalah mengenai Hubungan Reflektif dalam keluarga. Bagaimana sih
hubungan Reflektif Dalam keluarga itu?yuk kita simak.
HUBUNGAN REFLEKTIF
► SALAH KAPRAH SEPUTAR HUBUNGAN
►HAL YANG TIDAK DAPAT KITA KONTROL TAPI MEMENGARUHI HUBUNGAN KELUARGA
☼ Pola pengasuhan di masa lalu
☼ Keunikan Tempramen
☼Hubungan sosial/pergaulan dari dunia luar
☼ Perubahan zaman
►MANAJEMEN WAKTU
☼ Sensitif terhadap
kebutuhan anak
Orang tua mungkin membutuhkan waktu lebih banyak dengan 1
anak dibanding dengan yang lain, begitupun sebaliknya. Dengan anak yang sama
pun ada periode di mana anak membutuhkan orang tuanya dibanding anak lain.
Setiap anak unik dan begitupun hubungan dengan orangtuanya. Rasa kangen,
pikiran, atau pertanyaan yang muncul tiba-tiba sebenarnya mengingatkan kita
untuk memprioritaskan anak.
☼ Sensitif terhadap
kebutuhan diri sendiri
Kondisi fisik dan emosi sangat berpengaruh pada bagaimana
kita menjalani hari-hari bersama anak maupun anggota keluarga lain. Pastikan
kita tahu apa yang kita rasakan, misalnya kapan kita butuh istirahat. Komunikasikan
dengan orang terdekat dan pecahkan masalahnya.
☼ Kualitas dan kuantitas
waktu
Kualitas hubungan tidak akan tercapai tanpa kuantitas
interaksi yang cukup.
TIPS MENGUKUR WAKTU
- Aktivitas apa yang
dianggap penting&mendesak?
- Berapa banyak waktu
tersisa
-Berapa lama waktu
yang sengaja dihabiskan bersama anak?
- Berapa lama waktu
online di dunia digital?
-Berapa banyak untuk
hal lain : keluarga besar,teman,pekerjaan, hobi dan diri sendiri.
Terus mempertanyakan hal ini dapat membuat kita berefleksi
apakah dalam keseharian kita telah memprioritsakan keluarga.
Selasa, 04 April 2017
Aliran Rasaku, Matrikulasi ku
Alhamdulillah program Matrikulasi yang saya ikuti ini telah usai, eitss... Tapi masih ada tahap Selanjutnya lho, Ahhh senang nya bisa ikutan program IIP ini.
Kenapa senang??bukannya selalu pusing dengan NHW??.
Hahahaha, wajarlah kalau pusing tapi pusing nya kita itu berpikir. Sungguh, selama mengikuti program Matrikulasi ini saya menjadi lebih percaya diri dan yakin, ternyata saya mampu asal saya punya misi spesifik hidup. Ya, dari program Matrikulasi ini saya belajar menemukan misi spesifik hidup saya, ternyata saya mampu menemukan nya. Dari sini saya juga makin banyak belajar berubah ke arah yang lebih baik. Saya belajar menjadi seorang ibu, istri dan wanita yang mempunyai tujuan hidup. Ketika saya menemukan tujuan hidup itulah saat saya menemukan misi spesifik untuk keluarga saya. Pokoknya Matrikulasi the Best lah...
BERUBAH ATAU KALAH, PILIHAN ADA DI TANGAN ANDA.
Kenapa senang??bukannya selalu pusing dengan NHW??.
Hahahaha, wajarlah kalau pusing tapi pusing nya kita itu berpikir. Sungguh, selama mengikuti program Matrikulasi ini saya menjadi lebih percaya diri dan yakin, ternyata saya mampu asal saya punya misi spesifik hidup. Ya, dari program Matrikulasi ini saya belajar menemukan misi spesifik hidup saya, ternyata saya mampu menemukan nya. Dari sini saya juga makin banyak belajar berubah ke arah yang lebih baik. Saya belajar menjadi seorang ibu, istri dan wanita yang mempunyai tujuan hidup. Ketika saya menemukan tujuan hidup itulah saat saya menemukan misi spesifik untuk keluarga saya. Pokoknya Matrikulasi the Best lah...
BERUBAH ATAU KALAH, PILIHAN ADA DI TANGAN ANDA.
Minggu, 02 April 2017
ME TIME = BAHAGIA UNTUK DIRI SENDIRI
Setiap ibu di dunia semua nya memiliki peran yang luar biasa, entah itu ibu bekerja atau ibu rumah tangga. Di dalam keluarga, ibu adalah superhero, ia dapat melakukan semua nya dari mulai mengurus pekerjaan domestik, mengurus kebutuhan anak dan suami, menjadi guru untuk anak-anaknya, menjadi pendongeng untuk anak-anaknya, menjadi teman main untuk anak-anaknya, dan masih banyak lagi tugas seorang ibu. Menyandang peran sebagai ibu, merupakan peran yang sangat sulit bila kita menjalani nya dengan rasa tidak Ikhlas. Menerima suatu keadaan, dimana saya merasa sulit menjalaninya dengan ikhlas itu, sangat sulit dilakukan jika lelah hati,pikiran dan fisik menghampiri. Namun, saya belajar untuk tidak menyalahkan keadaan dengan memberikan waktu untuk diri saya sendiri. Dimana waktu itu di pergunakan untuk membuat saya bahagia. Jika bahagia dirasakan, itu akan sangat berdampak positif bagi diri saya. Hanya dengan memberikan waktu untuk diri saya, bahagia pun menyambut hati saya.
Saat kehidupan baru dijalani, yaitu pernikahan, kehidupan saya berubah sangat drastis. Setelah menikah saya langsung ikut suami ke bandung, saya menjalani dengan waktu bahagia selama satu bulan setelah pernikahan, karena setiap hari libur, suami selalu mengajak saya bepergian entah itu hanya makan diluar atau ke tempat wisata, itu adalah waktu yang membuat saya cukup bahagia. Dan sampai pada akhirnya setelah sebulan pernikahan,saya diberi amanah untuk hamil, Alhamdulillah saya syukuri. Saat hamil, saat melahirkan sampai anak berusia 1,5 tahun saya sempat mengalami yang namanya depresi ringan dengan gejala kadang suka nangis sendiri, kadang menyalahkan keadaan suka merasa kesal dengan suami tanpa sebab. Situasi itu muncul saat saya merasa lelah fisik dan hati ,ketika masa kehamilan saya yang lemah dan tidak bisa beraktivitas banyak. Ketika awal –awal melahirkan selama 4 bulan harus begadang untuk menggatikan popok dan menyusui, kurang tidur untuk menemani bayi saya yang jam tidurnya masih belum teratur. Depresi ringan itu saya rasakan karena saya merasa saya lelah hati dan pikiran, tidak ada waktu untuk merefleksikan tubuh dan pikiran, tidak punya ‘Me Time’. Saya merasa tidak bahagia, itu semua berdampak negatif pada emosi saya.
Setelah anak mulai tumbuh, mulai bisa diajak berkomunikasi dua arah saya mulai bisa mengatur waktu ‘Me Time’. Di masa ini pun saya sebenarnya masih belajar bernegosiasi dengan keadaan, karena waktu yang ingin saya miliki pun masih dikatakan sulit untuk didapatkan. Saya dapat melakukan ‘Me Time ‘ hanya saat suami sedang libur di rumah dan saat anak tidur siang. Saat-saat itu adalah waktu emas yang harus benar-benar harus saya nikmati. Disela-sela aktivitas saya menjalankan rutinitas memasak, mengajak bermain anak, merawat ibu mertua. Hanya waktu emas itu yang saya dapatkan untuk ‘Me Time.
Sebenarnya ‘Me Time’ saya adalah hal yang sangat sederhana,dengan hanya tidur 1-2 jam di siang hari dan berkumpul bersama teman-teman hanya sekedar ngobrol,ketawa,sharing bareng minimal 2 minggu sekali. Hanya dua hal itu yang butuh saya lakukan untuk membuat saya bahagia. Biasanya saat anak tidur siang, saya pun ikut tidur siang. Dalam sebulan 1-2 kali setiap hari sabtu atau minggu saya menjadwalkan bepergian sendiri entah itu di acara seminar, atau hanya sekedar kumpul bareng ngobrol bebas saling tertawa bersama teman-teman.
Benar benar beruntung memiliki suami yang pengertian, ia sangat benar-benar mengerti akan kebutuhan waktu untuk diri saya. Jadi hal utama kita lakukan untuk membuat diri bahagia yang akan berdampak positif pada pengelolaan emosi kita sehari-hari adalah sediakan waktu untuk diri sendiri dan komunikasikan dengan pasangan. Karena manfaat yang saya dapatkan dari ‘Me Time’ ini sangat banyak sekali. Selain membuat otak dan tubuh saya rileks juga membuat pikiran saya jernih dalam melakukan segala hal, berpikir positif, mudah menerima dan ikhlas. Banyak sekali dampak positif jika kita kita bahagia. Bahagia untuk saya adalah menyediakan waktu untuk diri sendiri.
BIODATA PENULIS
Nama saya adalah Aulia Safitri 25 tahun, seorang istri Sandi Gugi Ginanjar dan seorang ibu dari Shidqi Athalah Nugraha biasa dipanggil Atha. Menulis adalah minat saya sejak SMA, namun saya mulai berlatih menulis setelah saya kuliah. Setelah menikah dan mepunyai anak, saya sempat berhenti menulis karena merasa tidak punya waktu dan malas. Namun, seiring berjalannya waktu saya menemukan kembali semangat dan gairah menulis dalam diri saya. Dengan berlatih dan terus berlatih saya berharap saya dapat menjadi seorang penulis yang baik. Saya hanya ingin tulisan saya bermanfaat untuk para ibu-ibu muda diluar sana seperti saya yang masih harus banyak belajar tentang kehidupan sebagai seorang istri dan ibu dalam kehidupan ini.
Saat kehidupan baru dijalani, yaitu pernikahan, kehidupan saya berubah sangat drastis. Setelah menikah saya langsung ikut suami ke bandung, saya menjalani dengan waktu bahagia selama satu bulan setelah pernikahan, karena setiap hari libur, suami selalu mengajak saya bepergian entah itu hanya makan diluar atau ke tempat wisata, itu adalah waktu yang membuat saya cukup bahagia. Dan sampai pada akhirnya setelah sebulan pernikahan,saya diberi amanah untuk hamil, Alhamdulillah saya syukuri. Saat hamil, saat melahirkan sampai anak berusia 1,5 tahun saya sempat mengalami yang namanya depresi ringan dengan gejala kadang suka nangis sendiri, kadang menyalahkan keadaan suka merasa kesal dengan suami tanpa sebab. Situasi itu muncul saat saya merasa lelah fisik dan hati ,ketika masa kehamilan saya yang lemah dan tidak bisa beraktivitas banyak. Ketika awal –awal melahirkan selama 4 bulan harus begadang untuk menggatikan popok dan menyusui, kurang tidur untuk menemani bayi saya yang jam tidurnya masih belum teratur. Depresi ringan itu saya rasakan karena saya merasa saya lelah hati dan pikiran, tidak ada waktu untuk merefleksikan tubuh dan pikiran, tidak punya ‘Me Time’. Saya merasa tidak bahagia, itu semua berdampak negatif pada emosi saya.
Setelah anak mulai tumbuh, mulai bisa diajak berkomunikasi dua arah saya mulai bisa mengatur waktu ‘Me Time’. Di masa ini pun saya sebenarnya masih belajar bernegosiasi dengan keadaan, karena waktu yang ingin saya miliki pun masih dikatakan sulit untuk didapatkan. Saya dapat melakukan ‘Me Time ‘ hanya saat suami sedang libur di rumah dan saat anak tidur siang. Saat-saat itu adalah waktu emas yang harus benar-benar harus saya nikmati. Disela-sela aktivitas saya menjalankan rutinitas memasak, mengajak bermain anak, merawat ibu mertua. Hanya waktu emas itu yang saya dapatkan untuk ‘Me Time.
Sebenarnya ‘Me Time’ saya adalah hal yang sangat sederhana,dengan hanya tidur 1-2 jam di siang hari dan berkumpul bersama teman-teman hanya sekedar ngobrol,ketawa,sharing bareng minimal 2 minggu sekali. Hanya dua hal itu yang butuh saya lakukan untuk membuat saya bahagia. Biasanya saat anak tidur siang, saya pun ikut tidur siang. Dalam sebulan 1-2 kali setiap hari sabtu atau minggu saya menjadwalkan bepergian sendiri entah itu di acara seminar, atau hanya sekedar kumpul bareng ngobrol bebas saling tertawa bersama teman-teman.
Benar benar beruntung memiliki suami yang pengertian, ia sangat benar-benar mengerti akan kebutuhan waktu untuk diri saya. Jadi hal utama kita lakukan untuk membuat diri bahagia yang akan berdampak positif pada pengelolaan emosi kita sehari-hari adalah sediakan waktu untuk diri sendiri dan komunikasikan dengan pasangan. Karena manfaat yang saya dapatkan dari ‘Me Time’ ini sangat banyak sekali. Selain membuat otak dan tubuh saya rileks juga membuat pikiran saya jernih dalam melakukan segala hal, berpikir positif, mudah menerima dan ikhlas. Banyak sekali dampak positif jika kita kita bahagia. Bahagia untuk saya adalah menyediakan waktu untuk diri sendiri.
BIODATA PENULIS
Nama saya adalah Aulia Safitri 25 tahun, seorang istri Sandi Gugi Ginanjar dan seorang ibu dari Shidqi Athalah Nugraha biasa dipanggil Atha. Menulis adalah minat saya sejak SMA, namun saya mulai berlatih menulis setelah saya kuliah. Setelah menikah dan mepunyai anak, saya sempat berhenti menulis karena merasa tidak punya waktu dan malas. Namun, seiring berjalannya waktu saya menemukan kembali semangat dan gairah menulis dalam diri saya. Dengan berlatih dan terus berlatih saya berharap saya dapat menjadi seorang penulis yang baik. Saya hanya ingin tulisan saya bermanfaat untuk para ibu-ibu muda diluar sana seperti saya yang masih harus banyak belajar tentang kehidupan sebagai seorang istri dan ibu dalam kehidupan ini.
Jumat, 24 Maret 2017
Matrikulasi IIP :NHW#9
Finally, yeeaaayyy melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Bunda
Menjadi Agen Perubahan , materi ke-9 ini sekaligus penutup NHW dari
program Matrikulasi yang telah saya jalani kurang lebih selama 9 minggu.
Hiks.. Hikss.. Sedih sekali denger kata terakhir ini. Berkat
matrikulasi ini saya perlahan mulai bersemangat untuk menemukan passion
saya untuk keluarga dan tentunya masyarakat.
Ingin
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada diri sendiri dan
masyarakat. Bagaimana caranya?? Saat kita menemukan passion dalam diri
kita. Maka, yakinlah pada apa yang kita pilih lalu, mulailah dmuntuk
melihat permasalahan pada diri sendiri, lalu keluar lah, lihat isu
sosial di sekitar kita, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di
keluarga dan masyarakat.
Dengan menggunakan RUMUS : PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE
- Minat saya adalah Menulis Kreatif, Mencoba resep masakan baru, Mencoba resep kue baru
- Kemampuan saya adalah menulis, memasak serta membuat kue dan saya juga mau belajar mencoba hal baru.
- Isu sosial yang saya sendiri hadapi dan saya lihat di lingkungan saya adalah kurangnya kesadaran variasi menu makanan dengan gizi seimbang untuk anak anak dan keluarga nya.
- Anak-Anak dan lansia, mereka adalah target utama saya untuk memberikan solusi pada isu sosial yang tengah dihadapi oleh lingkungan sekitar saya.
- Mengajak para ibu membaca, saya ingin menghasilkan sebuah buku hasil karya saya tentang tema makanan bergizi seimbang untuk keluarga, saya membagikan secara cuma cuma untuk mereka baca dan di praktekkan pada keluarga masing masing, agar keluarga selalu mendapatkan gizi yang seimbang dan selalu sehat. Dan satu lagi ide sosial saya adalah membuka kedai sehat untuk bunda, ayah, anak dan nenek-kakek mereka.
EMPATI + PASION = SOCUIAL VENTURE
MINAT
HOBI KETERTARIKAN
|
SKILL,
HARD, SOFT
|
ISU
SOSIAL
|
MASYARAKAT
|
IDE
SOSIAL
|
1.
Menulis Kreatif
2.
Mencoba Resep baru masakan
3.
Mencoba Resep baru kue
|
1.
Menulis
2.
Memasak
3.
Percaya Diri
4.
Berani mencoba hal baru
|
Kurangnya kesadaran untuk memvariasikan
menu makanan sehat untuk keluarga
|
- Anak-anak
- Lansia
|
1.
Gerakan Membaca Membuat karya
tulisan yaitu sebuah buku yang bertema “Variasi Menu Sehat Keluarga di Rumah”
2.
Menciptakan tempat makan yang menyajikan
makanan sehat bergizi, “Kedai Sehat”
|
Langganan:
Postingan (Atom)