Mertua adalah orang tua kita
sendiri setelah kita resmi menjadi istri/suami dari anaknya. Awal menikah saya
langsung dibawa suami tinggal di kota yang penuh inspirasi ini, kota Bandung.
Suami memang lahir dan besar disini, mempunyai pekerjaan pun di kota ini. Kami
tinggal bersama orangtua, Ibu dan Apa begitu suami memanggil kedua orangtuanya.
Waktu berjalan cepat sebulan kami menikah kami diberi kan amanah oleh ALLAH
SWT, saya hamil Alhamdulillah ALLAH kasih kepercayaan kepada kami.
Sembilan bulan saya
mengandung dan sebulan usia kehamilan sampai usia empat bulan kehamilan, saya
mengalami yang nama ny “Morning Sick”
adalah mual dan muntah selama kehamilan sampai usia empat bulan. Pada masa
”morning sick” itu saya sangat rapuh sekali. Mencium bau masakan saya
mual,melihat nasi saya mual dan selama empat bulan itu saya tidak bisa makan
nasi karena dengan melihat dan mencium aroma khas dari nasi saja saya sudah
sangat mual dan ingin muntah. Selama empat bulan itu adalah masa masa kepayahan
saya, tetapi ALLAH sangat sayang pada saya dengan memberikan suami dan mertua
yang sangat perhatian serta peduli pada saya.
Selama empat bulan itu saya
tidak bisa ke dapur untuk masak, ya sangat payah sekali pada masa itu, tetapi
Alhamdulillah ALLAH memberikan saya ibu mertua yang sangat sayang, peduli dan
perhatian terhadap saya. Selama masa payah saya itu beliau lah yang selalu
meperhatikan makan saya bagaimana, kondisi saya bagaimana, saat suami saya
berkerja saya hanya berdua dengan ibu mertua di rumah. Sungguh beliau sangat
baik, saya sangat beruntung mendapatkan ibu mertua seperti beliau.
Sembilan bulan berlalu, saya
melahirkan putra yang diberi nama Shidqi Athalah Nugraha. Semakin hari ia
semakin tumbuh besar sampai pada saat ini ia telah berusia 2 tahun. Berkembang
seiringnya waktu berjalan, dalam kurun waktu satu setengah tahun ini ibu mertua
saya kesehatan nya menurun drastis dalam setahun mungkin hampir 7 kali bolak
balik keluar masuk rumah sakit, ya itu karena beliau mempunyai riwayat diabetes
dan sudah komplikasi ke mata dan ginjal. Untuk mata ny beliau sudah ikhtiar
melakukan metode Laser selama kurang lebih enam kali kalau tidak salah, ya kami
sudah melakukan ikhtiar untuk mengobati mata walaupun hasilnya tidak sempurna
karena beliau tidak terlalu jelas dalam mellihat pandangan, walaupun seperti
itu kami masih bersyukur ibu masih bisa melihat dalam jarak dekat dan masih
bisa beraktivitas.
Walaupun pandangan yang
terbatas tapi beliau sangat hebat, ibu mertua saya itu. Kenapa saya bilang
hebat??walauppun ibu sakit dan dengan pandangan yang terbatas beliau tidak
pernah mengeluh, beliau selalu beraktivitas seperti biasa memasak, mencuci, dan
menjahit, karena menurut beliau apapun selama masih bisa dikerjakan oleh
sendiri tidak perlu meminta bantuan pada orang lain termasuk anaknya.
SUBHANALLAH beliau adalah ibu yang luar biasa, ditengah penyakit dan
keterbatasan pandangannya beliau mengerjakan apapun sendiri. Saya sebagai
menantu nya sangat malu karena seringkali saya sakit sedikit ngeluh pada suami.
Saya sama sekali tidak pernah melihat atau mendengar beliau mengeluh. Sungguh beliaU
adalah inspirasi saya untuk selalu semangat dan tidak malas dalam melakukan
suatu hal.
Qodarullah, mungkin ALLAH
sangat sayang terhadap beliau, saat ini ibu mertua saya benar benar drop dan
sudah tidak bisa beraktivitas apapun lagi kecuali di kasur, ya karena sekarang
beliau sudah tidak bisa berjalan lagi hanya terbaring di kasur. Makan, buang
air, dan mandipun di kasur, tetapi beliau masih bisa berbicara, mendengar, dan
menggerakkan tangannya hanya tidak bisa berjalan dan terllihat lemah sekali
tanpa terlihat lagi semangat yang dulu saya rasakan, semua itu seakan sudah
hilang.
Ibu sudah tidak lagi seperti
dulu, mungkin beliau sudah merasa lelah dengan penyakitnya yang tak kunjung
sembuh. Ya, saat ini adalah yang tepat untuk saya sebagai menantu nya untuk
membalas semua kebaikannya pada saya disaat saya payah dulu. Jujur, pada
awalnya saya sangat kaget dan bingung pada keadaan ibu seperti itu. saya
berpikir kenapa saya berada di posisi seperti ini?? Yang dulu nya saya senang
jalan jalan pergi keluar tetapi waktu keluar saya sekarang sangat terbatas
karena saya yang sehari hari di rumah saat yang lain bekerja otomatis saya
harus tetap di rumah untuk menemani ibu dan merawatnya karena kami hanya
tinggal berlima di rumah yaitu saya, suami saya, anak saya dan bapak mertua
saya,sedangkan adik ipar saya sudah menikah dan tinggal bersama mertua nya.
Karena suami saya hanya dua bersaudara dan itu berati hanya saya yang disini
dan harus disini menemani dan menjaga ibu. Dan jujur saya termasuk anak yang
sangat cuek terhadap orang tua kandung saya dulu saat saya masih remaja sampai
mau menikahpun, bisa dibilang saya sangat tidak perhatian terhadap orang tua
kandung saya, tetapi sekarang saya harus ada di posisi ini. Merawat ibu mertua
menyuapi,memandikan dan membersihkan kotorannya itu adalah kewajiban saya saat
suami dan bapak mertua tidak ada di rumah. Pada awal kondisi seperti itu sangat
sangat kecewa saya sangat marah pada keadaan, kenapa saya berada di posisi
ini,saya tidak menyangka!! Tetapi seiring berjalannya waktu saya belajar
ikhlas, orangtua dan keluarga saya selalu memberikan nasihat yang membuat saya
ikhlas menjalani ini semua.
“Ingatlah kebaikan ibu
mertuamu saat kau sakit dulu, yakinkanlah pada ALLAH bahwa ini adalah ladang
pahala untukmu dan tiket menuju surga”. Itulah nasihat nasihat yang selalu saya
dengar dari orang tua dan keluarga saya. Hanya satu yang selalu saya ingat saat
saya merawat ibu mertua saya, yaitu adalah kebaikan kebaikan beliau terhadap
saya dikala saya susah dan sakit, beliaulah yang peduli dan memperhatikan saya,
Alhamdulillah ingatan itu telah menghipnotis saya, dengan itu saya menjalani
nya dengan ikhlas dan tidak merasa terbebani.
Pengalaman ini saya bagikan
agar bisa menginspirasi untuk para wanita yang belum dan sudah menjadi seorang
istri. Selalu ingatlah, Mertuamu adalah ibumu, saat beliau susah ingatlah
kebaikannya, sayangilah,jagalah ia dan rawatlah ia dengan ikhlas seperti ibu
kandungmu sendiri.
Saya adalah seorang anak, istri,menantu dan ibu yang
masih harus banyak belajar dalam kehidupan untuk menjadi lebih baik dan baik
lagi.
SALAM IBU MUDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar