Selasa, 10 Januari 2017

Bijaklah dalam mengendarai motor saat membonceng anak!!


Sempat memiliki keinginan. Kalau Atha sekolah nanti,  setiap hari bunda bonceng naik motor untuk berangkat sekolah.
Tapi ya, beberapa hari lalu ngga sengaja lihat status seorang teman di facebook yang membuat saya berfikir ulang tentang keinginan saya itu.
Jadi, singkat cerita isi status nya memberi tau kalau saat dia sedang  mengendarai motor untuk pulang sehabis menjemput anaknya yang TK, dengan memboceng dua anaknya yang satu masih digendong di depan,  dan anak yang satu ny lagi di bonceng di belakang, saat diperjalanan si ibu merasa aneh dengan anaknya yang di bonceng di belakang ngga bisa diam, bergoyang goyang dan beberapa saat kemudian si anak menangis dan mengeluh sakit. Lalu si ibu berhenti,  dan  ternyata kaki si anak itu tersangkut di ban motor, Astagfirullah. Saya sedih mendengarnya dan takut,  tapi Alhamdulillah kaki si anak itu bisa dikeluarkan dari ban motor tersebut dibantu oleh warga sekitar.
Sebenarnya,  pengalaman langsung melihat di jalan banyak ibu- ibu atau bapak- bapak,  tapi yang saya lihat mayoritas kebanyakan sih ibu ibu pemberani mengendarai motor sendiri yang membonceng anak nya sambil gendong di depan,  sungguh itu membuat saya khawatir. Pemandangan yang membuat jantung saya dag dig dug.
Pesan saya bukan hanya ingin mengingatkan "hati-hatilah dalam mengendarai motor motor sendiri , terutama saat membonceng anak". Sepertinya itu sudah sangat familiar di telinga maupun peringatan dalam bentuk tulisan-tulisan. Dan sudah pasti mereka yang mengendarai motor sendiri dengan membonceng anak seperti pasti mematuhi peringatan itu karena mereka sayang anak-anak mereka.
Saya hanya mau mengingatkan, tolong.. Bijaklah dalam mengendarai motor saat membonceng anak. lebih sayangilah keselamatan anak kita dengan memilih opsi lain untuk berkendara atau menuju tempat tujuan, Contohnya:

1. Pakailah angkutan umum atau ojek motor jika ingin mengantar anak kita sekolah, jika tidak memungkinkan dan tetap mengendarai motor sendiri,  carilah pendamping untuk mengawasi anak kita di belakang.
2. Pilihkanlah sekolah anak yang dekat dengan tempat tinggal kita,  yang bisa kita jangkau dengan berjalan kaki.

Lebih sayangi keselamatan anak kita, bijaklah dalam berkendara.

SALAM IBU MUDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar