Kamis, 09 Februari 2017

Matrikulasi IIP, NHW#3


NICE HOMEWORK #3

Materi matrikulasi pekan ke-3 ini sangat luar biasa menurut saya, sudah saya yakini dari awal ternyata materi yang diberikan Tim Matrikulasi makin kesana makin amazing buat saya, makin membuat saya dituntut untuk mengalirkan rasa melalui sebuah goresan tinta yang akan menjadi pedoman kehidupan kita untuk menuju gerbang yang lebih baik lagi dalam kehidupan ini.
Dalam kehidupan ini, sekolah pertama bagi anak kita bukanlah sekolah formal di luar sana tapi sekolah pertama bagi anak adalah rumahnya beserta isi didalamnya, jika kita ingin mencetak generasi penerus agama dan bangsa sesuai kehendak-NYA. Mari kita mulai dari dalam rumah, peran kita para orang tua untuk anak anaknya adalah fasilitator bagi mereka, panutan mereka untuk menjadi suri tauladan yang baik. Dengan kita belajar memulainya dari rumah kita akan semakin menyadari peran kita di muka bumi ini atas kehendak-NYA.
NHW kali ketiga ini, membuat kita agar yakin dan mudah dalam mempraktekan di kehidupan kita untuk memulai dengan MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH.

♒Saat kita diminta untuk Jatuh cinta kembali kepada suami kita, buatlah surat cinta yang menjadikan kita memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak kita.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
Poin pertama ini bikin saya mengalirkan rasa yang terpendam dalam bentuk kata.
Sejujurnya saya dan suami saya bukan orang yang romantis apalagi suami saya, kalau saya masih mending lah ya, hihihihihi. Ini poin pertama tapi justru bukan yang pertama yang saya kerjakan, kenapa? Karena saya merasa aneh dan lucu membayangkan nya, jadi ide pun tidak bersama saya. Namun, ketika saya melamun memikirkan suami yang lagi ngambek, tiba tiba ide kata kata itu menggelayuti pikiran saya dan jadilah aliran rasa kata ini hanyut dalam bentuk puisi. Sebenarnya suami kalau ngambek cuma 2 jam sih paling lama udah gitu biasa lagi. Tak ada salahnya sesekali mengekspresikan cinta, yang kita tuangkan dalam bentuk kata. Kebetulan inspirasi saya adalah membuat sebuah puisi. Puisi saya buat dalam bentuk tulisan tangan dan saya tempel di pintu lemari baju dengan kertas seadanya, Maksud ditempel di pintu lemari agar mudah dilihat. Tapi ternyata harapan tidak sesuai kenyataan, pada akhirnya saya yang menuntun dia untuk lihat puisi itu, karena sudah menunggu berjam jam suami tak kunjung datang melihat pintu lemari itu, hahahahaha sungguh sangat disayangkan yang tadinya mau surprise, malah ngga berhasil, hihihihihi. Dan setelah ia membaca nya, di sore hari saat saya di kamar mandi sedang memandikan Atha, lalu ia menghampiri dan bilang "terima kasih nda, tulisan nya bagus banget(sambil menyunggingkan senyum)". Udah gitu ngeloyor aja pergi, tuhh kan saya sudah menduga sebelumnya ekspresi nya biasa aja,hihihi. Tapi setelah saya selesai memandikan Atha saya menghampiri suami saya dengan berkata "abi paham ngga makna kata kata dari puisi lia?" Tanya saya. "Tulisannya indah banget,  makasih yaa sayang untuk kata kata indahnya". Jawab suami sambil mengecup kening saya. Ahhhhh, so sweet banget yaa suami saya, jadi terharu walaupun sudah biasa. Tapi ini respon yang sungguh membahagiakan buat saya. Terima kasih suamiku engkau adalah inspirasi dan cahaya yang akan menuntunku ke surga-NYA.

♒Saat kita diminta untuk menemukan dan menuliskan potensi kekuatan dalam diri anak - anak kita. Jujur, saya tak ada bayangan, karena bingung dengan usia atha yang masih 2,5 tahun, bagaimana mungkin secara tiba tiba saya akan menemukan potensi nya secara spesifik. Lalu saya berfikir sejenak, menatap atha yang sedang terlelap tidur saya lalu saya menyadari .  Saya ternyata belum menjadi seorang ibu yang baik untuk nya, bagaimana mungkin saya berfikir tidak mungkin menemukan potensi yang dimiliki anak sekecil itu, padahal saya selalu membersamai nya di dalam keseharian nya. Ahhh saya bodoh sekali memikirkan itu. Setiap anak sudah terlahir dengan fitrah alami kecerdasan dan keberanian dari-NYA, begitupun anak saya. Cukup dengan bermain bersama di kesehariannya saya menyadari saya selalu menemukan potensi unik, kekuatan dalam dirinya.

✡️ Atha memiliki memori ingatan yang sangat bagus. Pernah suatu hari ketika kami berjalan meyusuri jalan komplek yang menurun, dipinggir jalan ia melihat sesuatu dan bertanya pada saya "haaa, apa icu nda" (apa itu bunda). Saya melihat dan menjawab "oh itu bola pingpong". Lalu sekitar 3-4 hari kemudian kami (saya dan atha) menyusuri jalan komplek yang sama dan dia bertanya "boya ma boya nda". Lalu saya berfikir sejenak dan untungnya seketika ingat bola pingpong itu, hahahaha. Padahal hampir lho saya melupakannya, Atha yang mengingatkan saya. "oh bola pingpong ny sudah ngga ada, sayang". Jawab saya.
Subhanallah saya bangga akan ingatan memori nya yang sangat bagus itu, kejadian ini adalah bukan satu satu nya yang meyakinkan saya bahwa atha memiliki ingatan memori yang cukup bagus, ada banyak cerita dan kejadian pada kami, yang menyadarkan saya akan potensi anak saya itu. Kelak, saya yakin Atha akan menjadi anak yang cerdas dan pemberani seperti Ali bin abi thalib sahabat Rasulullah. Aaamiin Allahuma Aamiin.

✡️ Atha memiliki penglihatan yang sangat jeli. Waktu itu saat kita bermain di luar, atha tiba-tiba berujar "nda apa cu" (bunda apa itu) sambil tangannya menunjuk ke atas langit). Lalu saya melihat ke langit arah yg dia tuju,  namun saya tidak melihat apapun hanya awan, tp dia terus bertanya "nda apa cu apa cu?". Saya mencoba kembali lihat ke atas yg dia tuju, lalu saya menemukan sebuah layang layang yang amat sangat kecil hampir tak tampak, tapi dia melihat nya. "itu layang layang ta". Jawab saya setelah menemukan apa yang dia lihat". Subhanallah luar biasa sekali, kelak ia akan menjadi seseorang yang sangat teliti dalam menyikapi banyak hal di dalam hidupnya.

Mungkin saat ini hanya sebagian kecil potensi dari dalam diri anak saya yang saya sadari, kelak semakin hari semakin tumbuh saya pasti akan menemukan potensi besar yang dimiliki oleh anak saya, seiring berjalannya waktu. Kelak saya akan memfasilitasi nya dalam membersamai nya.

♒ Saat kita diminta, untuk menemukan  kekuatan potensi diri saya, dengan cara melihat kembali anak dan suami saya, dengan itu saya membaca kehendak Allah terhadap saya, mengapa saya dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yang saya miliki. Ini menuntut saya untuk percaya diri dalam mengungkapkan dan menemukan potensi dalam diri saya dengan penilaian saya sendiri. Ketika saya memikirkan ini, hal pertama yang buat saya percaya diri untuk menilai potensi dalam diri saya adalah,

⚛️Saya pintar memasak makanan untuk keluarga tentunya dengan belajar membaca setiap resep resep yang ada.
⚛️Saya pandai dalam menulis, terutama membuat karya sebuah cerita. Saya dapat membuat cerita anak untuk anak saya. Saat ini saya sedang belajar untuk mengasah kemampuan menulis saya ini.
⚛️Saya senang mencari ilmu. Dengan ilmu, saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya tentang kehidupan Dunia &  Akhirat untuk keluarga saya.
⚛️ Saya mampu mendidik anak saya untuk menjadi seorang manusia yang selalu jujur.

Dalam menentukan potensi saya ini sungguh sangatlah sulit jika saya tidak fokus dan berfikir dengan hati tulus. Kedepannya saya akan terus mengembangkan potensi dalam diri saya dengan belajar dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.

♒Lingkungan dimana saya tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan saya? Saya akan menangkap maksud Allah, mengapa keluarga saya dihadirkan disini?
Sejak awal menikah saya dibawa oleh suami untuk tinggal bersama ia dan kedua orang tua nya, Alhamdulillah saya memiliki mertua yang amat baik dan peduli terhadap saya. Namun, saat ini ibu mertua saya sedang di uji oleh ALLAH, ia sakit dan hanya terbaring di kasur. Tantangan saya disini adalah membantu suami saya untuk mengurus ibu nya yang sedang sakit, dalam arti mengurus asupan makanannya,  memandikan nya, membersihkan nya saat ia BAB/BAK. Awalnya ini adalah tantangan yang sangat berat untuk saya jalani namun, saat saya menjalani ini dengan hati lapang, Alhamdulillah saya ikhlas untuk merawatnya. Saya yakin ALLAH menghadirkan saya dan suami disini adalah agar saya belajar tentang artinya keihklasan.

Memulai dengan awal yang baik akan mnemukan jalan terbaik ke surga-NYA

-Aulia Safitri -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar